KETUA AKUPUNTURE DAN AESTETIC INDONESIA (AAI) MENGAWAL MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN KEBIDANAN.
Kompetensi Bidan menjadi dasar memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence. Pelayanan kebidanan mempunyai peran penting untuk meningkatkan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif kesehatan individu, keluarga, kelompok atau masyarakat terutama pelayanan kesehatan ibu dan anak yang menjadi fokus untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu, bayi dan balita. Saat ini paradigma pelayanan kebidanan telah mengalami pergeseran. Asuhan kebidanan telah dilaksanakan dengan memadukan pelayanan kebidanan konvensional dan komplementer dan telah menjadi bagian penting dari praktik kebidanan. Salah satu asuhan komplementer dalam pelayanan kebidanan adalah penerapan akupuntur. Akupuntur merupakan salah satu pengobatan tradisional yang cukup banyak digunakan, merupakan bagian dari pengobatan tradisional Cina yang telah berumur ribuan tahun dengan cara menusukkan jarum pada bagian tubuh tertentu dengan tujuan untuk merangsang tubuh melakukan penyembuhan dengan mengaktifkan sistem saraf, sistem imunitas, sistem sirkulasi darah dan menormalisasikan aktifitas fisiologi seluruh tubuh. Pada hari Kamis, 25 Mei 2023 Prodi S1 kebidanan telah melaksanakan kuliah pakar “ Penerapan Akupunture Dalam Asuhan Kebidanan”
Narasumber pada kuliah tamu tersebut yaitu Ketua Akupunture Dan Aestetic Indonesia (AAI) Ibu Winda Sari, Akp, beliau juga merupakan Trainer & Praktisi Akupuntur, Akupresure dan Reflexology, pimpinan LKP Aesthetic & Acupunture Indonesia serta assessor BNSP. Sedangkan yang menjadi peserta kuliah yaitu seluruh dosen Program Studi S1 Kebidanan dan seluruh mahasiswa sarjana (S1) kebidanan di lingkungan Universitas Bhakti Kencana dengan jumlah total 40 peserta.
Kuliah tamu ini dilaksanakan secara offline di kampus 2 Universitas Bhakti Kencana yang beralamatkan Jl. A.H. Nasution No.349, Pasanggrahan, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat. Adapun rangkaian kuliah umum ini dimulai dengan pembukaan, penyampaian materi tentang penerapan akupuntur dilanjut praktikum akupuntur oleh narasumber dan peserta, sesi tanya jawab dan ditutup dengan foto bersama.
Praktikum akupuntur dilakukan ke pasien langsung. Peserta mempraktikkan secara langsung untuk menentukan titik meridian akupuntur dengan dipandu oleh narasumber. Pada kegiatan ini peserta mencoba satu persatu untuk menentukan titik meridian berdasarkan kasus yang diberikan oleh narasumber.
Pada sesi tanya jawab dilakukan bersamaan dengan sesi praktikum penentuan titik meridian pada pasien. Sesi diskusi ini sangat antusias karena peserta dapat menerapkan secara langsung titik meridian kepada pasien. Sebagai closing statement pada kegiatan kuliah umum ini bahwa asuhan kebidanan komplementer menjadi peluang bagi bidan untuk mengembangkan profesionalisme dalam pelaksanaan praktik kebidanan secara lebih komprehensif, dapat menambah nilai jual praktik kebidanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sebagai salah satu cara meningkatkan daya saing pasar, nilai tambah, unggulan, inovatif dan sesuai dengan harapan dari pengguna jasa layanan kebidanan dengan mengacu pada undang-undang.